TUGAS TERSTRUKTUR I
1. Menurut
cognitive theory of multimedia learning bahwa ada 3 asumsi utama yang dijadikan
acuan dalam merancang suatu multimedia pembelajaran. Jelaskan ketiga asumsi
tersebut dengan memberikan contoh masing-masing media yang relevan untuk
pembelajaran kimia!
2. Jelaskan
bagaimana teori dual coding dapat diadaptasikan dalam menyiapkan suatu
multimedia pembelajaran kimia!
JAWABAN
1.
Menurut kriteria intelligibility,
lingkungan desain multimedia harus cocok dengan tata cara manusia belajar.
Pendeknya, prinsip-prisnsip desain multimedia harus sensitif terhadap sesuatu
yang kita ketahui tentang cara orang memproses informasi. tiga asumsi yang
mendasari teori kogitif tentang multimedia learning, yakni: dual-channel
(saluran ganda), limited-capacity (kapasitas terbatas), dan active-processing
(pemrosesan-aktif).
Asumsi
|
Deskripsi
|
Kutipan terkait
|
Saluran-ganda
|
Menusia memiliki saluran terpisah
untuk memproses informasi visual dan informasi auditori
|
Paivio, 1968; Baddeley, 1992
|
Kapasitas-terbatas
|
Manusia punya keterbatasan dalam
jumlah informasi yang bisa mereka proses dalam masing-masing saluran pada
waktu yang sama
|
Baddeley, 1992;Chandler &
Sweller, 1991
|
Pemrosesan-aktif
|
Manusia melakukan pembelajaran
aktif dengan memilih informasi masuk yang relevan, mengorganisasikan
informasi-informasi itu ke dalam representasi mental yang koheren, dan
memadukan representasi mental itu dengan pengetahuan lain
|
Mayer, 1999; Wittrock, 1989
|
Asumsi Saluran-ganda
Asumsi saluran-ganda (dual-channel assumption) beranggapan
bahwa manusia memiliki saluran terpisah bagi pemrosesan informasi untuk materi
visual dan materi auditori. Manusia
memahami suatu informasi yang didapat melalui citra auditori dan citra
pictorial. Pemahaman yang diproses melalui kedua saluran tersebut dan
mempresentasikan serta menyimpannya dalam memori jangka panjang. Sejalan dengan
asumsi saluran ganda, Memori Sensori dan Memori Kerja dibagi menjadi dua
saluran; Yang bagian atas menangani suara-suara auditori dan akhirnya
representasi verbal. Yang di bagian bawah menangani citra visual dan akhirnya
ke representasi pictorial. Dalam acara ini, saya mencoba mengompromikan antara
pandangan modalitas sensori/indrawi (yang digunakan untuk menciptakan dua
saluran di sisi kiri memori kerja) dan pandangan mode presentasi (yang
digunakan untuk menciptakan dua saluran di sisi kanan Memori Kerja).
Asumsi
Kapasitas-terbatas
Manusia bukan mesin atan super komputer, semua inforamasi
yang diperoleh akan diolah, dipadukan, dan diintegrasikan dengan kapasitas
otak. Semua informasi yang masuk tidak bisa diolah dan disimpan secara
langsung ke otak. Beberapa dari informasi akan diolah menjadi sesuatu yang padu
dan dapat dipahami. Sejalan dengan asumsi kapasitas terbatas, memori kerja
memang terbatas dalam proses jumlah pengetahuan dalam suatu waktu tertentu.
Jadi, hanya sejumlah citra yang bisa ditampung di saluran visual dalam memori
kerja pada suatu waktu. Hanya sejumlah kecil suara yang bisa ditampung di
saluran auditori dalam memori kerja pada suatu waktu.
Asumsi
Pemrosesan aktif
Manusia secara aktif melibatkan dirinya dalam pemrosesan
aktif untuk mengkonsstruksi representasi mental yang saling terkait terhadap
pengalaman mereka. Proses kogitif aktif ini meliputi: memberikan
perhatian, menata informasi yang masuk dengan pengetahuan lainnya. Pendeknya,
manusia adalah prosesor aktif yang menalar dan memasukakalkan setiap informasi
yang ada. Manusia bukan prosesor pasif yang hanya menerima merekam sesuatu dan
menyimapnnya di memori dan dapat diputar olah kapan saja. Sejalan dengan asumsi
pemrosesan aktif, ditambahkan panah-panah untuk menggambarkan proses kognitif
memilih pengetahuan yang akan di proses dalam memori kerja (yakni, panah
berlabel “memilih” yang bergerak dari materi tersaji ke Memori Kerja), menata materi dalam memori kerja agar menjadi
struktur yang koheren (yakni, panah berlabel “menata” yang bergerak dari salah
satu bentuk representasi lainnya), dan memadukan pengetahuan yang tercipta ini
dengan pengetahuan lainnya termasuk pengetahuan yang diambil dari memori jangka
panjang (yakni, panah yang berlabel “memadukan” yang bergerak dari Memori
Jangka Panjang ke Memori Kerja serta antara representasi visual dan
representasi auditori dalam Memori
Kerja).
Hasil riset Beerman, Kathy (1996) menyebutkan bahwa menggunakan
komputer mempunyai efek yang positif terhadap peserta didik. Keunggulan
pembelajaran dengan menggunakan media berbasis komputer diungkapkan oleh
Latuheru (1988: 122) antara lain: (1) menimbulkan motivasi bagi mereka untuk
lebih menekuni materi yang disajikan; (2) dengan adanya warna, musik, grafik,
yang dianimasi dapat menambahkan realisme, dan merangsang untuk mengadakan
latihan-latihan kerja, kegiatan laboratorium dan simulasi; (3) kecepatan dalam
menaggapi respon pembelajar, sesuatu yang mengandung nilai-nilai penguat; (4)
kemampuan mengingat secara cepat, tepat, dicatat dengan baik untuk merencanakan
langkah selanjutnya; (5) kemampuan komputer dalam menyimpan dokumen secara
aman, pembelajaran individual dapat dijalankan dengan baik.
Media
pembelajaran yang baik adalah media pembelajaran yang mampu meningkatkan
belajar siswa. Selain itu harus mampu merangsang pelajar untuk mengingat apa
yang sudah dipelajari dan dapat memberikan rangsangan belajar baru bagi
pelajar. Oleh karena itu, komputer sebagai alat elektronik yang dapat
menyajikan gambar, film, serta animasi-animasi pendidikan sangat cocok
digunakan sebagai media pembelajaran. Beberapa bentuk penggunaan media komputer
yang dapat digunakan dalam pembelajaran meliputi: (a) Multimedia Presentasi,
digunakan untuk menjelaskan materi yang bersifat teoritis dalam pembelajaran
klasikal dengan jumlah siswa di atas 50 orang. (b) CD Multimedia Interaktif,
cukup efektif meningkatkan hasil belajar siswa.(c) Video Pembelajaran, bersifat
interaktif-tutorial membimbing siswa untuk memahami sebuah materi melalui
visualisasi. Berbagai progam dapat disajikan oleh komputer antara lain: MS.
Word, excell, power point, corel dan lain-lain. Penyajian power point dalam pembelajaran
dapat dilengkapi dengan animasi-animasi sederhana yang menyenangkan dan menarik
minat siswa untuk belajar. ( Azhar Arsyad, 1997:53-54).
Berdasarkan penyebaran angket kebutuhan/ pendahuluan yang
telah dilaksanakan guru sering menggunakan komputer pada proses pembelajaran,
hanya saja media yang digunakan hanya berupa powerpoint saja yang berisikan
teks tanpa ada animasi lain yang dapat menarik perhatian siswa terhadap materi
pelajaran terutama materi ikatan kimia.
Dari
hasil penyebaran angket tentang materi diketahui banyak siswa yang menganggap
bahwa materi ikatan kimia merupakan materi yang sulit dipahami jika hanya
dijelaskan oleh guru, sehingga siswa kurang memahami materi tanpa adanya
bantuan animasi ataupun simulasi yang dapat memperjelas materi. Dengan
memanfaatkan Adobe Flash CS5 ini,
kita dapat mendesain media pembelajaran pada materi ikatan kimia sehingga dapat
mempermudah guru dalam menjelaskan materi serta dapat membuat siswa menjadi
lebih termotivasi lagi dan mempermudah dalam menerima materi yang nantinya akan
dijelaskan guru dengan menggunakan media pembelajaran ini. Sotfware Adobe Flash CS5 merupakan
salah satu program yang dapat digunakan untuk membuat suatu karya animasi. Adobe Flash CS5 merupakan software yang cocok untuk digunakan
sebagai media pembelajaran. Dengan Adobe
Flash CS5 kita dapat membuat animasi kartun, presentasi, game, dan beberapa media animasi
lainnya. Keunggulan software ini
dibandingkan dengan software pembuat
animasi lainnya adalah ukuran file dari animasinya kecil dan mampu memberikan
sedikit kode pemrograman (actionscript).
2. Teori dual coding yang
dikemukakan Allan Paivio (Paivio, 1971, 2006) menyatakan bahwa informasi yang
diterima seseorang diproses melalui salah satu dari dua channel,
yaitu channel verbal seperti teks dan suara, danchannel visual
(nonverbal image) seperti diagram, gambar, dan animasi. Kedua channel ini
dapat berfungsi baik secara independen, secara paralel, atau juga secara
terpadu bersamaan (Sadoski, Paivio, Goetz, 1991). Kedua channel informasi
tersebut memiliki karakteristik yang berbeda. Channel verbal
memroses informasi secara berurutan sedangkan channel nonverbal
memroses informasi secara bersamaan (sinkron) atau paralel.
Aktivitas berpikir dimulai ketika sistem sensory memory menerima
rangsangan dari lingkungan, baik berupa rangsangan verbal maupun rangsangan
nonverbal. Hubungan-hubungan representatif (representational connection)
terbentuk untuk menemukan channel yang sesuai dengan
rangsangan yang diterima. Dalam channel verbal, representasi
dibentuk secara urut dan logis, sedangkan dalam channel nonverbal,
representasi dibentuk secara holistik. Sebagai contoh, mata, hidung, dan mulut
dapat dipandang secara terpisah, tetapi dapat juga dipandang sebagai bagian
dari wajah. Representasi informasi yang diproses melalui channel verbal
disebut logogen sedangkan representasi informasi
yang diproses melalui channel nonverbal disebut imagen (lihat
Gambar).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Paivio dan Bagget tahun 1989 dan
Kozma tahun 1991, mengindikasikan bahwa dengan memilih perpaduan media yang
tepat, kegiatan belajar dari seseorang dapat ditingkatkan. Sebagai contoh,
informasi yang disampaikan dengan menggunakan kata-kata (verbal) dan ilustrasi
yang relevan memiliki kecenderungan lebih mudah dipelajari dan dipahami
daripada informasi yang menggunakan teks saja, suara saja, perpaduan teks dan
suara saja, atau ilustrasi saja.
Sebagai tambahan kesimpulan dari teori dual coding ini
jika dikaitkan dengan bagaimana seseorang memroses suatu informasi baru, dapat
dinyatakan bahwa teori ini mendukung pendapat yang menyatakan seseorang belajar
dengan cara menghubungkan pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang telah
dimiliki sebelumnya (prior knowledge). Teori Dual Coding juga
menyiratkan bahwa seseorang akan belajar lebih baik ketika media belajar yang
digunakan merupakan perpaduan yang tepat dari channel verbal
dan nonverbal (Najjar, 1995). Sejalan dengan pernyataan tersebut, peneliti
berpendapat bahwa ketika media belajar yang digunakan merupakan gabungan dari
beberapa media maka kedua channel pemrosesan informasi (verbal dan nonverbal)
dimungkinkan untuk bekerja secara paralel atau bersama-sama, yang berdampak
pada kemudahan informasi yang disampaikan terserap oleh pembelajar.
Program power point
digunakan dalam penyajian materi Struktur Atom dan dilengkapi animasi
sederhana. Secara prinsip apa yang disajikan pada Bongkar pasang konfigurasi
elektron sama dengan yang disajikan menggunakan komputer. Pengisian elektron
pada kulit atom, subkulit sampai dapa orbital, menggunakan prinsip aufbau,
aturan Hund dan eksekusi Pauli. Animasi sederhana membantu siswa dapat membantu
siswa memahami urutan pengisian elektron dari tingkat energi rendah ke tingkat
energi tinggi, pengisian elektron pada subkulit yang memiliki orbital dengan
energi setingkat, dan pembentukan pasangan electron secara visual. Penggunaan
media ini juga dilengkapi dengan penggunaan LKS non eksperimen untuk
mengembangkan kreativitas dan pemahaman siswa. Pada media komputer siswa juga
dapat menggali kemampuannya untuk menentukan bilangan kuantum dari elektron
terakhir, menentukan letak unsur pada system periodic berdasarkan konfigurasi
elektronnya. Untuk dapat mengoperasikan program ini siswa harus telah mengusai
pengopersian komputer dengan program power point.
bagaimana cara memaksimalkan kerja otak dalam pemerolehan informasi? apakah ada peran multimedia didalamnya?
BalasHapusPengetahuan yang diproses dan dimaknai dalam memori kerja disimpan dalam memori jangka panjang dalam bentuk skema-skema teratur secara hirarkis. Tahap pemahaman dalam pemrosesan informasi dalam memori kerja berfokus pada bagaimana pengetahuan baru dimodifikasi. Pemahaman berkenaan dan dipengaruhi oleh interpretasi terhadap stimulus. Faktor stimulus adalah karakteristik dari elemen-elemen desain pesan seperti ukuran, ilustrasi, teks, animasi, narasi, warna, musik, serta video.
HapusApa yabg dimaksud (representational connection) ?
BalasHapusAktivitas berpikir dimulai ketika sistem sensory memory menerima rangsangan dari lingkungan, baik berupa rangsangan verbal maupun rangsangan nonverbal. Hubungan-hubungan representatif (representational connection) terbentuk untuk menemukan channel yang sesuai dengan rangsangan yang diterima.
HapusJelaskan mengenai : Hasil riset Beerman, Kathy (1996) menyebutkan bahwa menggunakan komputer mempunyai efek yang positif terhadap peserta didik.
BalasHapusBeberapa dampak positif dari Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam bidang pendidikan, antara lain:
HapusInformasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses untuk kepentingan pendidikan.
Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi e-learning yang semakin memudahkan proses pendidikan.
Kemajuan TIK juga akan memungkinkan berkembangnya kelas virtual atau kelas yang berbasis teleconference yang tidak mengharuskan sang pendidik dan peserta didik berada dalam satu ruangan.
Sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin mudah dan lancar karena penerapan sistem TIK.
Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan.