Minggu, 12 Februari 2017

TUGAS TERSTRUKTUR I



TUGAS TERSTRUKTUR I
1.      Menurut cognitive theory of multimedia learning bahwa ada 3 asumsi utama yang dijadikan acuan dalam merancang suatu multimedia pembelajaran. Jelaskan ketiga asumsi tersebut dengan memberikan contoh masing-masing media yang relevan untuk pembelajaran kimia!
2.      Jelaskan bagaimana teori dual coding dapat diadaptasikan dalam menyiapkan suatu multimedia pembelajaran kimia!
JAWABAN
1.      Menurut kriteria intelligibility, lingkungan desain multimedia harus cocok dengan tata cara manusia belajar. Pendeknya, prinsip-prisnsip desain multimedia harus sensitif terhadap sesuatu yang kita ketahui tentang cara orang memproses informasi. tiga asumsi yang mendasari teori kogitif tentang multimedia learning, yakni: dual-channel (saluran ganda), limited-capacity (kapasitas terbatas), dan active-processing (pemrosesan-aktif).
Asumsi
Deskripsi
Kutipan terkait
Saluran-ganda
Menusia memiliki saluran terpisah untuk memproses informasi visual dan informasi auditori
Paivio, 1968; Baddeley, 1992
Kapasitas-terbatas
Manusia punya keterbatasan dalam jumlah informasi yang bisa mereka proses dalam masing-masing saluran pada waktu yang sama
Baddeley, 1992;Chandler & Sweller, 1991
Pemrosesan-aktif
Manusia melakukan pembelajaran aktif dengan memilih informasi masuk yang relevan, mengorganisasikan informasi-informasi itu ke dalam representasi mental yang koheren, dan memadukan representasi mental itu dengan pengetahuan lain
Mayer, 1999; Wittrock, 1989
            Asumsi Saluran-ganda
Asumsi saluran-ganda (dual-channel assumption) beranggapan bahwa manusia memiliki saluran terpisah bagi pemrosesan informasi untuk materi visual dan materi auditori.  Manusia memahami suatu informasi yang didapat melalui citra auditori dan citra pictorial. Pemahaman yang diproses melalui kedua saluran tersebut dan mempresentasikan serta menyimpannya dalam memori jangka panjang. Sejalan dengan asumsi saluran ganda, Memori Sensori dan Memori Kerja dibagi menjadi dua saluran; Yang bagian atas menangani suara-suara auditori dan akhirnya representasi verbal. Yang di bagian bawah menangani citra visual dan akhirnya ke representasi pictorial. Dalam acara ini, saya mencoba mengompromikan antara pandangan modalitas sensori/indrawi (yang digunakan untuk menciptakan dua saluran di sisi kiri memori kerja) dan pandangan mode presentasi (yang digunakan untuk menciptakan dua saluran di sisi kanan Memori Kerja).
Asumsi Kapasitas-terbatas
Manusia bukan mesin atan super komputer, semua inforamasi yang diperoleh akan diolah, dipadukan, dan diintegrasikan dengan kapasitas otak.  Semua informasi yang masuk tidak bisa diolah dan disimpan secara langsung ke otak. Beberapa dari informasi akan diolah menjadi sesuatu yang padu dan dapat dipahami. Sejalan dengan asumsi kapasitas terbatas, memori kerja memang terbatas dalam proses jumlah pengetahuan dalam suatu waktu tertentu. Jadi, hanya sejumlah citra yang bisa ditampung di saluran visual dalam memori kerja pada suatu waktu. Hanya sejumlah kecil suara yang bisa ditampung di saluran auditori dalam memori kerja pada suatu waktu.
Asumsi Pemrosesan aktif
Manusia secara aktif melibatkan dirinya dalam pemrosesan aktif untuk mengkonsstruksi representasi mental yang saling terkait terhadap pengalaman mereka.  Proses kogitif aktif ini meliputi: memberikan perhatian, menata informasi yang masuk dengan pengetahuan lainnya. Pendeknya, manusia adalah prosesor aktif yang menalar dan memasukakalkan setiap informasi yang ada. Manusia bukan prosesor pasif yang hanya menerima merekam sesuatu dan menyimapnnya di memori dan dapat diputar olah kapan saja. Sejalan dengan asumsi pemrosesan aktif, ditambahkan panah-panah untuk menggambarkan proses kognitif memilih pengetahuan yang akan di proses dalam memori kerja (yakni, panah berlabel “memilih” yang bergerak dari materi tersaji ke Memori Kerja), menata materi dalam memori kerja agar menjadi struktur yang koheren (yakni, panah berlabel “menata” yang bergerak dari salah satu bentuk representasi lainnya), dan memadukan pengetahuan yang tercipta ini dengan pengetahuan lainnya termasuk pengetahuan yang diambil dari memori jangka panjang (yakni, panah yang berlabel “memadukan” yang bergerak dari Memori Jangka Panjang ke Memori Kerja serta antara representasi visual dan representasi auditori dalam Memori Kerja).
Hasil riset Beerman, Kathy (1996) menyebutkan bahwa menggunakan komputer mempunyai efek yang positif terhadap peserta didik. Keunggulan pembelajaran dengan menggunakan media berbasis komputer diungkapkan oleh Latuheru (1988: 122) antara lain: (1) menimbulkan motivasi bagi mereka untuk lebih menekuni materi yang disajikan; (2) dengan adanya warna, musik, grafik, yang dianimasi dapat menambahkan realisme, dan merangsang untuk mengadakan latihan-latihan kerja, kegiatan laboratorium dan simulasi; (3) kecepatan dalam menaggapi respon pembelajar, sesuatu yang mengandung nilai-nilai penguat; (4) kemampuan mengingat secara cepat, tepat, dicatat dengan baik untuk merencanakan langkah selanjutnya; (5) kemampuan komputer dalam menyimpan dokumen secara aman, pembelajaran individual dapat dijalankan dengan baik.
Media pembelajaran yang baik adalah media pembelajaran yang mampu meningkatkan belajar siswa. Selain itu harus mampu merangsang pelajar untuk mengingat apa yang sudah dipelajari dan dapat memberikan rangsangan belajar baru bagi pelajar. Oleh karena itu, komputer sebagai alat elektronik yang dapat menyajikan gambar, film, serta animasi-animasi pendidikan sangat cocok digunakan sebagai media pembelajaran. Beberapa bentuk penggunaan media komputer yang dapat digunakan dalam pembelajaran meliputi: (a) Multimedia Presentasi, digunakan untuk menjelaskan materi yang bersifat teoritis dalam pembelajaran klasikal dengan jumlah siswa di atas 50 orang. (b) CD Multimedia Interaktif, cukup efektif meningkatkan hasil belajar siswa.(c) Video Pembelajaran, bersifat interaktif-tutorial membimbing siswa untuk memahami sebuah materi melalui visualisasi. Berbagai progam dapat disajikan oleh komputer antara lain: MS. Word, excell, power point, corel dan lain-lain. Penyajian power point dalam pembelajaran dapat dilengkapi dengan animasi-animasi sederhana yang menyenangkan dan menarik minat siswa untuk belajar. ( Azhar Arsyad, 1997:53-54).
Berdasarkan penyebaran angket kebutuhan/ pendahuluan yang telah dilaksanakan guru sering menggunakan komputer pada proses pembelajaran, hanya saja media yang digunakan hanya berupa powerpoint saja yang berisikan teks tanpa ada animasi lain yang dapat menarik perhatian siswa terhadap materi pelajaran terutama materi ikatan kimia.
Dari hasil penyebaran angket tentang materi diketahui banyak siswa yang menganggap bahwa materi ikatan kimia merupakan materi yang sulit dipahami jika hanya dijelaskan oleh guru, sehingga siswa kurang memahami materi tanpa adanya bantuan animasi ataupun simulasi yang dapat memperjelas materi. Dengan memanfaatkan Adobe Flash CS5 ini, kita dapat mendesain media pembelajaran pada materi ikatan kimia sehingga dapat mempermudah guru dalam menjelaskan materi serta dapat membuat siswa menjadi lebih termotivasi lagi dan mempermudah dalam menerima materi yang nantinya akan dijelaskan guru dengan menggunakan media pembelajaran ini. Sotfware Adobe Flash CS5 merupakan salah satu program yang dapat digunakan untuk membuat suatu karya animasi. Adobe Flash CS5 merupakan software yang cocok untuk digunakan sebagai media pembelajaran. Dengan Adobe Flash CS5 kita dapat membuat animasi kartun, presentasi, game, dan beberapa media animasi lainnya. Keunggulan software ini dibandingkan dengan software pembuat animasi lainnya adalah ukuran file dari animasinya kecil dan mampu memberikan sedikit kode pemrograman (actionscript).
2.                  Teori dual coding yang dikemukakan Allan Paivio (Paivio, 1971, 2006) menyatakan bahwa informasi yang diterima seseorang diproses melalui salah satu dari dua channel, yaitu channel verbal seperti teks dan suara, danchannel visual (nonverbal image) seperti diagram, gambar, dan animasi. Kedua channel ini dapat berfungsi baik secara independen, secara paralel, atau juga secara terpadu bersamaan (Sadoski, Paivio, Goetz, 1991). Kedua channel informasi tersebut memiliki karakteristik yang berbeda. Channel verbal memroses informasi secara berurutan sedangkan channel nonverbal memroses informasi secara bersamaan (sinkron) atau paralel.
Aktivitas berpikir dimulai ketika sistem sensory memory menerima rangsangan dari lingkungan, baik berupa rangsangan verbal maupun rangsangan nonverbal. Hubungan-hubungan representatif (representational connection) terbentuk untuk menemukan channel yang sesuai dengan rangsangan yang diterima. Dalam channel verbal, representasi dibentuk secara urut dan logis, sedangkan dalam channel nonverbal, representasi dibentuk secara holistik. Sebagai contoh, mata, hidung, dan mulut dapat dipandang secara terpisah, tetapi dapat juga dipandang sebagai bagian dari wajah. Representasi informasi yang diproses melalui channel verbal disebut logogen sedangkan representasi informasi yang diproses melalui channel nonverbal disebut imagen (lihat Gambar).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Paivio dan Bagget tahun 1989 dan Kozma tahun 1991, mengindikasikan bahwa dengan memilih perpaduan media yang tepat, kegiatan belajar dari seseorang dapat ditingkatkan. Sebagai contoh, informasi yang disampaikan dengan menggunakan kata-kata (verbal) dan ilustrasi yang relevan memiliki kecenderungan lebih mudah dipelajari dan dipahami daripada informasi yang menggunakan teks saja, suara saja, perpaduan teks dan suara saja, atau ilustrasi saja.
Sebagai tambahan kesimpulan dari teori dual coding ini jika dikaitkan dengan bagaimana seseorang memroses suatu informasi baru, dapat dinyatakan bahwa teori ini mendukung pendapat yang menyatakan seseorang belajar dengan cara menghubungkan pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya (prior knowledge). Teori Dual Coding juga menyiratkan bahwa seseorang akan belajar lebih baik ketika media belajar yang digunakan merupakan perpaduan yang tepat dari channel verbal dan nonverbal (Najjar, 1995). Sejalan dengan pernyataan tersebut, peneliti berpendapat bahwa ketika media belajar yang digunakan merupakan gabungan dari beberapa media maka kedua channel pemrosesan informasi (verbal dan nonverbal) dimungkinkan untuk bekerja secara paralel atau bersama-sama, yang berdampak pada kemudahan informasi yang disampaikan terserap oleh pembelajar.
Program power point digunakan dalam penyajian materi Struktur Atom dan dilengkapi animasi sederhana. Secara prinsip apa yang disajikan pada Bongkar pasang konfigurasi elektron sama dengan yang disajikan menggunakan komputer. Pengisian elektron pada kulit atom, subkulit sampai dapa orbital, menggunakan prinsip aufbau, aturan Hund dan eksekusi Pauli. Animasi sederhana membantu siswa dapat membantu siswa memahami urutan pengisian elektron dari tingkat energi rendah ke tingkat energi tinggi, pengisian elektron pada subkulit yang memiliki orbital dengan energi setingkat, dan pembentukan pasangan electron secara visual. Penggunaan media ini juga dilengkapi dengan penggunaan LKS non eksperimen untuk mengembangkan kreativitas dan pemahaman siswa. Pada media komputer siswa juga dapat menggali kemampuannya untuk menentukan bilangan kuantum dari elektron terakhir, menentukan letak unsur pada system periodic berdasarkan konfigurasi elektronnya. Untuk dapat mengoperasikan program ini siswa harus telah mengusai pengopersian komputer dengan program power point.

6 komentar:

  1. bagaimana cara memaksimalkan kerja otak dalam pemerolehan informasi? apakah ada peran multimedia didalamnya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pengetahuan yang diproses dan dimaknai dalam memori kerja disimpan dalam memori jangka panjang dalam bentuk skema-skema teratur secara hirarkis. Tahap pemahaman dalam pemrosesan informasi dalam memori kerja berfokus pada bagaimana pengetahuan baru dimodifikasi. Pemahaman berkenaan dan dipengaruhi oleh interpretasi terhadap stimulus. Faktor stimulus adalah karakteristik dari elemen-elemen desain pesan seperti ukuran, ilustrasi, teks, animasi, narasi, warna, musik, serta video.

      Hapus
  2. Apa yabg dimaksud (representational connection) ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aktivitas berpikir dimulai ketika sistem sensory memory menerima rangsangan dari lingkungan, baik berupa rangsangan verbal maupun rangsangan nonverbal. Hubungan-hubungan representatif (representational connection) terbentuk untuk menemukan channel yang sesuai dengan rangsangan yang diterima.

      Hapus
  3. Jelaskan mengenai : Hasil riset Beerman, Kathy (1996) menyebutkan bahwa menggunakan komputer mempunyai efek yang positif terhadap peserta didik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Beberapa dampak positif dari Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam bidang pendidikan, antara lain:

      Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses untuk kepentingan pendidikan.
      Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi e-learning yang semakin memudahkan proses pendidikan.
      Kemajuan TIK juga akan memungkinkan berkembangnya kelas virtual atau kelas yang berbasis teleconference yang tidak mengharuskan sang pendidik dan peserta didik berada dalam satu ruangan.
      Sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin mudah dan lancar karena penerapan sistem TIK.
      Munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat pendidikan.

      Hapus