LANDASAN TEORITIS MULTIMEDIA PEMBELAJARAN
Interaksi yang terjadi selama proses belajar dipengaruhi
lingkungannya, yang antara lain terdiri atas murid, guru, petugas perpustakaan,
kepala sekolah, bahan atau materi pelajaran (buku, modul, selebaran, majalah,
rekaman, video atau audio, dan yang sejenisnya), dan berbagai sumber belajar
dan fasilitas (proyektor overhead, perekam pita audio dan video, radio,
televisi, komputer, perpustakaan, laboratorium, pusat sumber belajar dan
lain-lain). Untuk itu guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup
tentang media pembelajaran, yang meliputi (Hamalik, 1994:6):
1.
Media sebagai alat
komunikasi untuk efektivitas proses belajar mengajar;
2.
Fungsi media dalam
rangka mencapai tujuan pendidikan;
3.
Seluk-beluk proses
belajar;
4.
Hubungan antara
metode mengajar dan media pendidikan; dan
5.
Nilai atau manfaat
media pendidikan dalam pengajaran.
Heinich dan
kawan-kawan (1982) mengemukakan istilah medium sebagai perantara yang mengantar
informasi antara sumber dengan penerima. Sedangkan AECT (Association of
Education and Communication Technology, 1997) memberi batasan tentang media
sebgai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau
informasi.
Ciri-ciri umum
batasan tentang media dikemukakan sebagai berikut:
1.
Media memiliki
pengertian fisik yang umum dikenal sebagai hardware
2.
Media memiliki
pengertian nonfisik yang umum dikenal sebagai software
3.
Penekanan media
terdapat pada visual dan audio
4.
Media memiliki pengertian
sebagai alat bantu pada proses belajar
5.
Media digunakan
sebagai sarana komunikasi dan interaksi antara guru dengan peserta didik
6.
Media digunakan
secara masal
7.
Sikap, perbuatan,
organisasi, strategi, dan manajemen yang berhubungan dengan penerapan suatu
ilmu.
Gerlach dan Ely
(1971) mengemukakan tiga ciri media, diantaranya:
1.
Ciri Fiksatif (Fixative
Property), ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan,
melestarikan dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek.
2.
Ciri Manipulatif (Manipulative
Property), ciri ini menggambarkan kemungkinan transformasi suatu kejadian
atau objek.
3.
Ciri Distributif (Distributive
Property), ciri ini menggambarkan kemungkinan media mentransformasikan
suatu peristiwa atau objek melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian
tersebut disajikan kepada sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman yang
relative sama mengenai kejadian tersebut.
Landasan
penggunaan media pembelajaran
1.
Landasan teknologis.
Teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek
perancangan, pengembangan, penerapan, pengelolaan, dan penilaian proses dan
sumber belajar. Jadi, teknologi pembelajaran merupakan proses kompleks dan
terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk
menganalisis masalah, mencari cara pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan
mengelola pemecahan masalah-masalah dalam situasi di mana kegiatan belajar itu
mempunyai tujuan dan terkontrol. Dalam teknologi pembelajaran, pemecahan masalah
dilakukan dalam bentuk: kesatuan komponen-komponen sistem pembelajaran yang
telah disusun dalam fungsi disain atau seleksi, dan dalam pemanfaatan serta
dikombinasikan sehingga menjadisistem pembelajaran yang lengkap.
Komponen-komponen ini termasuk pesan, orang, bahan, media, peralatan, teknik,
dan latar.
2.
Landasan empiris.
Temuan-temuan penelitian menunjukkan bahwa terdapat
interaksi antara penggunaan media pembelajaran dan karakteristik belajar siswa
dalam menentukan hasil belajar siswa. Artinya, siswa akan mendapat keuntungan
yang signifikan bila ia belajar dengan menggunakan media yang sesuai dengan
karakteristik tipe atau gaya belajarnya. Siswa yang memiliki tipe belajar
visual akan lebih memperoleh keuntungan bila pembelajaran menggunakan media
visual, seperti gambar, diagram, video, atau film. Sementara siswa yang
memiliki tipe belajar auditif, akan lebih suka belajar dengan media audio,
seperti radio, rekaman suara, atau ceramah guru. Akan lebih tepat dan
menguntungkan siswa dari kedua tipe belajar tersebut jika menggunakan media
audio-visual. Berdasarkan landasan rasional empiris tersebut, maka pemilihan
media pembelajaran hendaknya jangan atas dasar kesukaan guru, tetapi harus
mempertimbangkan kesesuaian antara karakteristik pebelajar, karakteristik
materi pelajaran, dan karakteristik media itu sendiri.
3.
Landasan filosofis
Penggunaan media pembelajaran baru atau tidak dalam
proses pembelajaran yang dilakukan harus menggunakan pendekatan humanis.
Pendekatan ini menjelaskan dimana posisi guru menganggap siswa sebagai anak
manusia yang memiliki kepribadian, harga diri, motivasi, dan memiliki kemampuan
pribadi yang berbeda dengan yang lain.
4.
Landasan Historis
Landasan historis media
pembelajaran ialah rational penggunaan media pembelajaran ditinjau dari sejarah
konsep istilah media digunakan dalam pembelajaran. Perkembangan konsep media
pembelajaran sebenarnya bermula dengan lahirnya konsepsi pengajaran visual atau
alat bantu visual sekitar tahun 1923. Yang dimaksud dengan alat bantu visual
dalam konsepsi pengajaran visual ini adalah setiap gambar, model, benda atau
alat yang dapat memberikan pengalaman visual yang nyata kepada pebelajar.
Kemudian kosep pengajaran visual ini berkembang menjadi “audio visual
instruction” atau “audio visual education” yaitu sekitar tahun 1940. Sekitar
tahun 1945 timbul beberapa variasi nama seperti “audio visual materials”,
“audio visual methods”, dan “audio visual devices”. Inti dari kosepsi ini
adalah digunakannya berbagai alat atau bahan oleh guru untuk memindahkan
gagasan dan pengalaman pebelajar melalui mata dan telinga. Pemanfaat-an
konsepsi audio visual ini dapat dilihat dalam “Kerucut Pengalaman” dari Edgar
Dale. Perkembangan besar berikutnya adalah munculnya gerakan yang disebut
“audio visual communication” pada tahun 1950-an. Perkembangan berikutnya
terjadi sekitar tahun 1952 dengan munculnya konsepsi “instructional materials”
yang secara kosepsional tidak banyak berbeda dengan konsepsi sebelumnya.
Beberapa istilah yang merupakan variasi penggunaan konsepsi “instructional
materials” adalah “teaching/ learning materials”, “learning resources”.
5.
Landasan
psikologis
Penggunaan dan
pemilihan media pembelajaran harus optimal memperhatikan keberagaman dan
keunikan proses belajar siswa dan secara optimal memahami makna persepsi
factor-faktor yang berpengaruh terhadap penjelasan persepsi. Kajian psikologi
menyatakan bahwa anak lebih mudah mempelajari hal yang konkrit dari pada yang
abstrak. Terdapat beberapa pendapat menyatakan hubungan konkrit-abstrak dan
kaitannya dengan penggunaan media pembelajaran yaitu:
a.
Menurut Jorome
Bruner proses pembelajaran hendaknya menggunakan urutan belajar dengan gambaran
atau film, kemudian belajar dengan symbol (menggunakan kata-kata)
b.
Menurut Charles F.
Haban nilai dari media terletak pada tingkat realitasnya dalam proses penanaman
konsep
c.
Edgar Dale. Membuat
jenjang konkrit-abstrak dengan dimulai dari siswa yang berpartisipasi dalam pengalaman
nyata, kemudian menuju siswa sebagai pengamat kejadian nyata, dilanjutkan ke
siwa sebagai pengamat terhadap kejadian yang disajikan dengan media, dan
terakhir siswa sebagai pengamat kejadian yang disajikan dengan simbol.
DAFTAR
PUSTAKA
Arsayd, Azhari.
(2009). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Hamalik, Oemar.
1994. Media Pendidikan. Bandung: Alumni
Munadhi, Yudhi.
(2013). Media Pembelajaran. Jakarta: Referensi
Berdasarkan postingan diatas media apa saja yang anda ketahui dalam pelaksanaan belajar mengajar?
BalasHapusDari beberapa pengelompokan menurut beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa media terdiri dari :
HapusMedia Visual : yaitu media yang hanya dapat dilihat, seperti : foto, gambar, poster, kartun, grafik dll.
Media Audio : media yang hanya dapat didengar saja, seperti : kaset audio, mp3, radio.
Media Audio Visual : media yang dapat didengar sekaligus dilihat, seperti : film bersuara, video, televise, sound slide.
Multimedia : media yang dapat menyajikan unsur media secara lengkap, seperti : animasi. Multimedia sering diidentikan dengan komputer, internet dan pembelajaran berbasis komputer.
Media Realita : yaitu media nyata yang ada di dilingkungan alam, baik digunakan dalam keadaan hidup maupun sudah diawetkan, seperti : binatang, spesimen, herbarium dll.
Dapatkah anda jelaskan yang dimaksud dengan penggunaan multimedia dalam pembelajaran?
BalasHapusPenggunaan multimedia dan alat peraga dalam pembelajaran adalah suatu upaya untuk menciptakan suasana belajar kreatif dan inovatif tanpa mengurangi tujuan belajar yang sesungguhnya yaitu adanya perubahan tingkah laku siswa yang dapat diukur dan diamati. Menciptakan suasana belajar yang menarik bagi siswa tentulah hal yang ingin dicapai oleh guru dimanapun dan kapanpun juga. Dengan menarik perhatian siswa pada KBM yang guru ciptakan tentulah motivasi belajar siswa akan meningkat demikian pula pemahaman akan konsep materi pelajaran yang tentu saja berdampak pada hasil belajar siswa yang meningkat pula.
HapusTidak bisa dipungkiri bahwa teknologi multimedia mampu memberi kesan yang besar dalam bidang komunikasi dan pendidikan karena bisa mengintegrasikan teks, grafik, animasi, audio dan video. Multimedia telah mengembangkan proses pengajaran dan pembelajaran ke arah yang lebih dinamik. Namun yang lebih penting ialah pemahaman tentang bagaimana menggunakan teknologi tersebut dengan lebih efektif dan dapat menghasilkan idea - idea untuk pengajaran dan pembelajaran. Pada masa kini, guru perlu mempunyai kemahiran dan keyakinan diri dalam menggunakan teknologi ini dengan cara yang paling berkesan. Suasana pengajaran dan pembelajaran yang interaktif, lebih menggalakkan komunikasi aktif antara berbagai hal. Penggunaan komputer multimedia dalam proses pengajaran dan pembelajaran adalah dengan tujuan meningkatkan mutu pengajaran dan pembelajaran. Dengan berkembangnya teknologi multimedia, unsur-unsur video, bunyi, teks dan grafik dapat dikemas menjadi satu melalui Pembelajaran Berbasis Komputer (PBK). Sekarang ini, materi PBM telah banyak ditemukan dipasaran yang disediakan dalam bentuk VCD atau DVD. Contoh- contoh yang dapat kita temukan seperti ensiklopedia, kamus elektronik, buku cerita elektronik, materi pembelajaran yang telah dikemas dalam bentuk CD atau DVD dan masih banyak lagi yang dapat di temui. Konsep permainan dalam pembelajaran digabung untuk menghasilkan pengalaman pembelajaran yang menyenangkan.
sesuai dengan landasan psikologis,bahwa anak lebih mudah mempelajari hal yang konkrit dari pada yang abstrak. menurut anda bagaimana peran multimedia dalam proses pembelajaran agar materi pelajaran yang bersifat abstak dapat menjadi konkrit sehingga mudah dipahami oleh peserta didik?
BalasHapusUntuk memenuhi fungsi motivasi, media pembelajaran dapat direalisasikan dengan teknik drama atau hiburan. Hasil yang diharapkan adalah melahirkan minat dan merangsang para siswa atau pendengar untuk bertindak (turut memikul tanggung jawab, melayani secara sukarela, atau memberikan subangan material). Pencapaian tujuan ini akan memperngaruhi sikap, nilai, dan emosi.
HapusUntuk tujuan informasi, media pembelajaran dapat digunakan dalam rangka penyajian informasi dihadapan sekelompok siswa. Isi dan bentuk penyajian bersifat amat umum, berfungsi sebagai pengantar, ringkasan laporan, atau pengetahuan latar belakang. Penyajian dapat pula berbentuk hiburan, drama, atau teknik motivasi. Ketika mendengar atau menonton bahan informasi, para siswa bersifat pasif. Partisipasi yang diharapkan dari siswa hanya terbatas pada persetujuan atau ketidaksetujuan mereka secara mental, atau terbatas pada perasaan tidak/kurang senang, netral, atau senang.
Media berfungsi untuk tujuan instruksi di mana informasi yang terdapat dalam media itu harus melibatkan siswa baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi. Materi harus dirancang secara lebih sistematis dan psikologis dilihat dari segi prinsip-prinsip belajar agar dapat menyiapkan instruksi yang efektif. Di samping menyenangkan, media pembelajaran harus dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan perorang siswa
Pada landasan teknologi:
BalasHapusMedia pembelajaran sebagai bagian dari teknologi pembelajaran memiliki enam manfaat potensial dalam memecahkan masalah pembelajaran, yaitu:
Meningkatkan produktivitas pendidikan (Can make education more productive).
Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual (Can make education more individual).
Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran (Can give instruction a more scientific base).
Lebih memantapkan pembelajaran (Make instruction more powerful).
Dengan media membuat proses pembelajaran menjadi lebih langsung/seketika (Can make learning more immediate).
Memungkinkan penyajian pembelajaran lebih merata dan meluas (Can make access to education more equal).
Sedikit menambahkan.
BalasHapusDengan memperhatikan kompleks dan uniknya proses belajar, maka ketepatan pemilihan media dan metode pembelajaran akan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Di samping itu, persepsi siswa juga sangat mempengaruhi hasil belajar. Oleh sebab itu, dalam pemilihan media, di samping memperhatikan kompleksitas dan keunikan proses belajar, memahami makna persepsi serta faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penjelasan persepsi hendaknya diupayakan secara optimal agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif. Untuk maksud tersebut, perlu: (1) diadakan pemilihan media yang tepat sehingga dapat menarik perhatian siswa serta memberikan kejelasan obyek yang diamatinya, (2) bahan pembelajaran yang akan diajarkan disesuaikan dengan pengalaman siswa. Kajian psikologi menyatakan bahwa anak akan lebih mudah mempelajari hal yang konkrit ketimbang yang abstrak. Berkaitan dengan kontinuum konkrit-abstrak dan kaitannya dengan penggunaan media pembelajaran, ada beberapa pendapat :
Pertama, Jerome Bruner, mengemukakan bahwa dalam proses pembelajaran hendaknya menggunakan urutan dari belajar dengan gambaran atau film (iconic representation of experiment) kemudian ke belajar dengan simbul, yaitu menggunakan kata-kata (symbolic representation). Menurut Bruner, hal ini juga berlaku tidak hanya untuk anak tetapi juga untuk orang dewasa.Kedua, Charles F. Haban, mengemukakan bahwa sebenarnya nilai dari media terletak pada tingkat realistiknya dalam proses penanaman konsep, ia membuat jenjang berbagai jenis media mulai yang paling nyata ke yang paling abstrak.Ketiga, Edgar Dale, membuat jenjang konkrit-abstrak dengan dimulai dari siswa yang berpartisipasi dalam pengalaman nyata, kemudian menuju siswa sebagai pengamat kejadian nyata, dilanjutkan ke siwa sebagai pengamat terhadap kejadian yang disajikan dengan media, dan terakhir siswa sebagai pengamat kejadian yang disajikan dengan simbol. Salah satu gambaran yang paling banyak digunakan acuan sebagai landasan teori penggunaan media dalam pembelajaran adalah kerucut pengalaman Dale (Dale’s Cone of Experience). Dalam proses pembelajaran, media memiliki kontribusi dalam meningkatkan mutu dan kualitas pengajaran. Kehadiran media tidak saja membantu pengajar dalam menyampaikan materi ajarnya, tetapi memberikan nilai tambah pada kegiatan pembelajaran. Kerucut pengalaman Dale diatas mengklasifikasikan media berdasarkan pengalaman belajar yang akan diperoleh oleh peserta didik, mulai dari pengalaman belajar langsung, pengalaman belajar yang dapat dicapai melalui gambar, dan pengalaman belajar yang bersifat abstrak. Materi yang ingin disampaikan dan diinginkan peserta didik dapat menguasainya disebut sebagai pesan. Guru sebagai sumber pesan menuangkan pesan-pesan dalam simbol-simbol tertentu (encoding) dan peserta didik sebagai penerima menafsirkan simbol-simbol tersebut sehingga dipahami sebagai pesan (decoding).
Coba anda berikan contoh media pembelajaran yang baik untuk suatu materi kimia, dimana yang dengan media tersebut anda yakini dapat mempermudah siswa memahami materi tersebut!
BalasHapusseperti pada tugas terstruktur 2 kami telah membuat sebuah media yang menjelaskan mengenai laju reaksi yang salah satunya dipengaruhi oleh luas permukaan,nah dengan media ini dari gula yang dipakai dapat kita jelaskan bahwasannya gula batu dan gula pasir memiliki luas permukaan yang berbeda sehingga siswa dapat langsung melihat (konkrit, gula pasir memiliki luas permukaan yang lebih besar dibandingkan gula batu karena bidang sentuh gula pasir akan lebih banyak daripada gula batu yang hanya berbentuk bongkahan. nah dari percobaan itu akan terlihat bahwasannya gula pasir dan gula batu dengan berat yang sama dilarutkan dalam air maka gula pasir yang akan lebih cepat larut, karena pengaruh luas permukaan bidang sentuh tadi. sehingga menurut saya siswa akan dapat berfikir lebih konkrit dibandingkan hanya penyampaian teori.
BalasHapusBerdasarkan penjelasan landasan empirik diatas. Menurut anda bagaimanakah penggunaan media yang sesuai agar dapat diterima dengan baik oleh berbagai macam siswa dengan gaya belajar yang berbeda-beda?
BalasHapussetiap media pengajaran memiliki keampuhan masing–masing, maka diharapkan kepada guru agar menentukan pilihannya sesuai dengan kebutuhan pada saat suatu kali pertemuan. Hal ini dimaksudkan jangan sampai penggunaan media menjadi penghalang proses belajar mengajar yang akan guru lakukan di kelas. Harapan yang besar tentu saja agar media menjadi alat bantu yang dapat mempercepat / mempermudah pencapaian tujuan pengajaran.
HapusKetika suatu media akan dipilih, ketika suatu media akan dipergunakan, ketika itulah beberapa prinsip perlu guru perhatikan dan pertimbangkan. Winataputra 2003 mengemukakan bahwa, “ Beberapa prinsip pemilihan media pembelajaran yang dibaginya ke dalam tiga kategori, yaitu : (a) tujuan pemilihan, (b) karateristik media pembelajaran dan (c) alternatif pilihan.18
Memilih media yang akan digunakan harus berdasarkan maksud dan tujuan pemilihan yang jelas. Apabila dalam pemilihan media pembelajaran tidak memiliki tujuan yang jelas maka, pemanfaatan media pembelajaran akan bergeser dari makna yang sebenarnya. Di mana makna yang terkandung dalam pemanfaatan media pembelajaran adalah untuk memotivasi belajar siswa agar lebih giat dan tekun serta memahami dengan jelas apa yang disajikan oleh guru.
jika salah satu landasan di atas tidak terpenuhi apakah masih dapat dikatakan multimedia pembelajaran?
BalasHapusmenurut saya jika salah satu landasan tidak terpenuhi tetap bisa dikatakan multimedia pembelajaran. ke 5 prinsip tersebut hanya menunnjang agar dapat meningkatkan pemahaman dan kemampuan belajar siswa. Richard E. Mayer (2009) menyatakan pesan multimedia yang dirancang dengan tata cara otak manusia bekerja akan lebih mungkin pembelajaran menjadi lebih bermakna dibandingkan dengan pesan multimedia yang tidak dirancang dengan mengikuti cara kerja otak manusia. Oleh karena itu Richard E. Mayer menawarkan lima tahapan dalam merancan pesan multimedia yaitu; (1) memilih kata-kata yang relevan dari teks dan narasi yang tersaji, (2) memilih gambar-gambar yang relevan dari ilustrasi yang tersaji, (3) mengatur kata-kata yang terpilih kedalam represendasi verbal yang koheren, (4) mengatur gambar-gamabr yang tersaji kedalam representasi visual yang koheren dan (5) memadukan representasi verbal dan representasi visual secara koheren.
HapusUntuk memperoleh multimedia yang dapat meningkatkan pemahaman siswa dan memiliki kualitas tampilan yang baik maka desain pesan multimedia perlu dipadukan dengan prinsip-prinsip desain multimedia.
menurut anda, seberapa pentingkah oenggunaan multimedia dalam proses pembelajaran?
BalasHapusmultimedia pembelajaran daoat membantu siswa untuk memahami materi uang disampaikan selain itu Materi pelajaran yang abstrak menjadi lebih konkrit/nyata, sehingga mudah diterima siswa,
HapusMultimedia dapat mengatasi kendala ruang dan waktu. Siswa yang belum memahami materi dapat mengulang materi tersebut di rumah sama persis dengan yang dibahas dalam kelompok,
Informasi pelajaran yang disajikan dengan media yang tepat akan memberikan kesan yang mendalam pada diri siswa,
Penggunaan multimedia pembelajaran yang tepat akan dapat merangsang berbagai macam perkembangan kecerdasan.
Materi pembelajaran yang diterima siswa menjadi lebih seragam (relatif sama) dan mengurangi resiko kesalahan konsep.
Dari keempat landasan teoritis multimedia itu mana yabg lebih berperan penting ?
BalasHapussemuanya berperan penting dalam penggunaan multimdeia pembelajaran
HapusCiri-Ciri Media Pembelajaran
BalasHapusMedia pembelajaran sebagai alat penunjang untuk mencapai tujuan pembelajaran maksimal, memiliki beberapa ciri. Ciri media pembelajaran yang dimaksud adalah hal melekat dalam sebuah media, sehingga layak atau patut digunakan sebagai media. Gerlach dan Ely mengemukakan tiga ciri media pembelajaran, yaitu:
1. Ciri Fixative
Ciri ini menggambarkan kemampuan media pembelajaran merekam, menyimpan, melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau obyek.
2. Ciri Manipulatif
Kejadian yang memakan waktu berhari-hari dapat disajikan kepada peserta didik dalam waktu dua atau tiga menit, misalnya bagaimana proses metamorfosis kupu-kupu dapat dipercepat dengan teknik rekaman fotografi. Disamping dapat dipercepat, suatu kejadian dapat pula diperlambat pada saat menayangkan kembali hasil suatu rekaman video.
3. Ciri Distributif
Ciri distributif media pembelajaran memungkinkan suatu obyek/ kejadian ditransportasikan melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar peserta didik dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu.
jelaskan beserta contoh mengapa multimedia pembelajaran sangat diperlukan?
BalasHapusMembantu menjawab pertanyaan dari nia paramita : mengapa multimedia oembelajarna itu diperlukan, karena dengan adanya multimedia pembelajaran daoat membantu siswa untuk memahami materi uang disampaikan selain itu Materi pelajaran yang abstrak menjadi lebih konkrit/nyata, sehingga mudah diterima siswa,
HapusMultimedia dapat mengatasi kendala ruang dan waktu. Siswa yang belum memahami materi dapat mengulang materi tersebut di rumah sama persis dengan yang dibahas dalam kelompok,
Informasi pelajaran yang disajikan dengan media yang tepat akan memberikan kesan yang mendalam pada diri siswa,
Penggunaan multimedia pembelajaran yang tepat akan dapat merangsang berbagai macam perkembangan kecerdasan.
Materi pembelajaran yang diterima siswa menjadi lebih seragam (relatif sama) dan mengurangi resiko kesalahan konsep.
Jelaskan : Penggunaan dan pemilihan media pembelajaran harus optimal memperhatikan keberagaman dan keunikan proses belajar siswa dan secara optimal memahami makna persepsi factor-faktor yang berpengaruh terhadap penjelasan persepsi
BalasHapusJelaskan maksud dari landasan filosofis yang mengatakan bahwa dengan digunakannya berbagai jenis media hasil teknologi baru di dalam kelas,akan berakibat pada proses pembelajaran yang kurang manusiawi?
BalasHapusDari postingan anda diatas anda tidak menjelaskan mengenai kerucut pengalaman dale yang mana dalam kerucut tersebut berkaitan dengan landasan teoritis ini, bisakah anda jelaskan secara singkatnya?
BalasHapusKajian psikologi menyatakan akan lebih mudah mempelajari hal yang konkrit dari pada yang absrtak. Berkaitan dengan hubungan konkrit-abstrak dan kaitannya dengan penggunaan media pembelajaran. Salah satu gambaran yang paling banyak dijadikan acuan sebagai landasan teori penggunaan media dalam proses belajar mengajar adalah Dale’s Cone of Experient (Kerucut Pengalaman Dale) . Bahwa dalam proses pembelajaran hendaknya menggunakan urutan dari belajar dengan gambaran atau film ( iconic representation of experiment) kemudian ke belajar dengan simbol, yaitu menggunakan kata-kata (symbolic representation ). Hal ini juga berlaku tidak hanya untuk anak, tetapi juga untuk orang dewasa.
Hapus· Bahwa sebenarnya nilai dari media terletak pada tingkat realistiknya dalam proses penanaman konsep, ia membuat jenjang berbagai jenis media mulai yang paling nyata ke yang paling abstrak.
· Membuat jenjang konkrit-abstrak dengan dimulai dari siswa yang berpartisipasi dalam pengalaman nyata, kemudian menuju siswa sebagai pengamat kejadian nyata, dilanjutkan ke siswa sebagai pengamat terhadap kejadian yang disajikan dengan media, dan terakhir siswa sebagai pengamat kejadian yang disajikan dengan symbol.
#menambahkan
BalasHapusdasar dari landasan empiris adalah Temuan-temuan penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara penggunaan media pembelajaran dan karakteristik belajar siswa dalam menentukan hasil belajar siswa. Artinya, siswa akan mendapat keuntungan yang signifikan bila ia belajar dengan menggunakan media yang sesuai dengan karakteristik tipe atau gaya belajarnya. Siswa yang memiliki tipe belajar visual akan lebih memperoleh keuntungan bila pembelajaran menggunakan media visual, seperti gambar, diagram, video, atau film.
jelaskan faktor-faktor yang menyebabklan multimedia pembelajaran kkimia tidak bisa digunakan?
BalasHapus